JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat perkotaan Yayat
Supriatna menilai, jaring-jaring kekuasaan preman telah menggerogoti
hampir seluruh sektor layanan publik, tak terkecuali kawasan pemakaman.
"Bukan
hanya kawasan perkantoran dan tempat-tempat umum, pemakaman sekalipun
sudah dikuasai para preman. Hasil penelitian saya menunjukkan
kuburan-kuburan di Jakarta sudah ada penguasa-penguasanya," terang Yayat
Supriatna, saat ditemui di Gallery Cafe, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu
(3/3/2012).
Ia menjelaskan, orang yang akan dikebumikan harus
meminta izin atau membeli lahan kepada mereka. Ia mengakui,
pemakaman-pemakaman umum di Jakarta memiliki pengelola atau pemilik
lahan. Namun, karena fungsi-fungsi kelembagaan tidak berjalan normal,
ada hal-hal yang tak tersentuh orang awam yang akhirnya diserahkan atau
dikuasai oleh tangan-tangan di luar pemangku kewenangan formal.
"Memang
ada pengelolanya (pemakaman). Tapi, mereka tidak bisa mengatur
semuanya. Karena itu, diserahkan ke tangan preman-preman," beber
pengajar Universitas Trisakti ini.
Dari sisi ini, Yayat menyatakan
telah terjadi malpraktik dalam sistem layanan publik. Pasal,
ruang-ruang yang sebenarnya harus dikelola untuk melayani masyarakat
telah berkembang menjadi ruang abu-abu yang dikelola secara formal
maupun nonformal.
http://megapolitan.kompas.com/read/2012/03/03/19311722/Di.Jakarta.Kuburan.pun.Dikuasai.Preman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar