Selasa, 15 Januari 2013

lahan pemakaman di jabodetabek masih bermasalah

Tingkat kematian di wilayah Jabodetabek rata-rata per harinya mencapai 120 orang dan cenderung meningkat sesuai dengan pertambahan jumlah pertambahan penduduk sementara ketersediaan lahan pemakaman masih menjadi persoalan, kata seorang eksekutif Taman Pemakaman Modern San Diego Hills (SDH).
 

Persoalannya, lahan pemakaman makin lama makin menyempit di Jabodetabek karena banyak tempat pemakaman beralih fungsi
peruntukannya, sementara taman pemakaman yang ada saat inipun banyak yang tidak memadai fasilitas kenyamanannya bagi peziarah," kata Sales and Marketing Director PT SDH Memorial Park, Suziany Japardy di Jakarta, Rabu.

Karena itu, kata dia, SDH yang berlokasi di Karawang Barat, Jawa Barat, meluncurkan produk terbarunya yakni "Fitrah Mansion" yang diperuntukkan bagi umat Islam seluas 1,5 hektare dalam rangka memenuhi permintaan lahan pemakaman di kawasan Jabodetabek (Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi).

"Hingga saat ini boleh dibilang belum ada tempat pemakaman muslim dengan fasilitas lengkap dan modern di Indonesia. SDH baru
satu-satunya pemakaman yang menawarkan berbagai fasilitas yang nyaman bagi mereka yang ingin memakamkan keluarganya secara Islam," kata Suziany.

Suziany mengatakan bahwa Fitrah Mansion merupakan bagian dari area pemakaman Five Pillars seluas 25 hektare yang didesain berdasarkan filosofi Islam "Lima Rukun Islam" dengan keseluruhan unitnya menghadap arah Kiblat.

Five Pillars terdiri atas lima sub area pemakaman yakni "Garden of Prayer" (Shalat), "Unity Garden" (Syahadat), "Garden of Benefaction" (Zakat), "Pilgrimage Garden" (Ibadah Haji), dan "Fasting Garden" (Puasa). Fitrah Mansion sendiri terdapat pada "Garden of Benefaction".

Menurut Suzy, unit makam pada Fitrah Mansion yang ditawarkan terbagi dua yakni "single burial" yang tiap unitnya berukuran 1,5 X 2,6 meter persegi dan "private estate" berukuran 7X6 meter persegi.

Harga yang ditawarkan mulai dari Rp16 juta ("Single burial") hingga Rp300 juta ("private estate") per unit.

Dikatakan bahwa SDH menawarkan berbagai keistimewaan untuk para pembelinya yakni masyarakat yang membeli unit pemakaman akan terbebas dari iuran tahunan dan biaya pemeliharaan selamanya. "Masyarakat cukup membayar satu kali untuk tempat yang dipesannya," kata dia.

Total lahan SDH mencapai 500 hektare dan hingga saat ini terdapat sekitar 20 ribu unit makam yang terjual.(*)

Nggak ada pemakaman Ancam Jenazah Dibuang ke Laut

KEPULAUAN SERIBU (Pos Kota) – Sejak ahli waris melarang warga Pulau Kelapa yang meninggal dikubur di lahan seluas 11 meter persegi di bagian barat pulau tersebut mereka mengaku kesulitan.
Untuk itu warga mendesak mendesak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membebaskan lahan pemakaman. Jika tidak, warga mengancam akan membuang jenazah ke laut.

“Sejak dua bulan lalu kami warga disini kesulitan memakamkan keluarga kami yang meninggal. Ini dikarenakan ahli waris melarang lahannya digunakan untuk pemakaman sebelum dibebaskan. Terang saja warga kini resah dan mendesak ada upaya pembebasan oleh pemerintah,” ungkap Sarifudin, Ketua Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK) Pulau Kelapa.

Menurut dia, sekitar tahun 2007 memang sudah ada upaya untuk pembebasan,lahan tersebut. Namun, karena pihak Dinas Pemakaman (Sekarang menjadi Dinas Pertamanan dan Pemakaman) terkesan kurang serius, sehingga pihak ahli waris menolak karena harga yang ditawarkan terlalu rendah.

Keluhan yang sama juga diutarakan oleh Aspaludin, warga lainnya, menurutnya masalah lahan pemakaman ini sudah berlangsung lama. Bahkan warga yang diwakili Ketua RT dan RW dan tokoh masyarakat sudah melayangkan surat ke kelurahan untuk memfasilitasi upaya pembebasan lahan itu oleh pihak terkait.

“Sebenarnya, pihak kecamatan dan kelurahan telah bersedia menjadi jaminan agar dilakukan pembebasan, namun tetap saja belum ada penyelesaiannya. Sejak lama lahan itu digunakan untuk pemakaman,” ungkap Aspaludin.

Diakui Aspaludin, pPihak ahli waris hanya meminta harga dua kali lipat harga ketetapan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) lahan di Pulau Kelapa yang hanya kisaran Rp 80-100 ribu permeter persegi.

“Bila masalah ini tidak juga terselesaikan. Jangan-jangan, nanti warga Pulau Kelapa yang meninggal dibuang ke laut bukannya dimakamkan, jika tidak segera dibebaskan,” ujarnya.

Sementara itu Lurah Pulau Kelapa Ismail membenarkan masalah lahan makam saat ini tengah dihadapi di wilayahnya. Namun begitu, dia mengatakan, pihak kecamatan dan kelurahan akan terus berupaya agar ada penyelesainnya.

“Kami sedang terus berusaha, dan surat warga terkait dengan pembebasan lahan tersebut juga sudah sampaikan ke pihak terkait,” jelasnya. (wandi/sir)

tahun depan Setiap Perumahan wajib punya PEMAKAMAN

Komisi A DPRD Depok sedang menggodok Rancangan Peraturan Daerah tentang fasilitas sosial dan fasilitas umum (fasos fasum). Termasuk, tentang ketentuan peyediaan lahan untuk Tempat Pemakaman Umum (TPU) di setiap perumahan.

Pemerintah nantinya mewajibkan tiap pengembang untuk menyiapkan dua persen dari total lahan yang dimiliki untuk dijadikan tempat pemakaman umum bagi penghuni perumahan. Jika peraturan daerah itu disahkan, tahun depan setiap pengembang wajib menyediakan lahan itu.

Ketua Komisi A DPRD Kota Depok, Edo Septer menuturkan, saat ini banyak pengembang yang tidak menyiapkan lahan untuk TPU. Sehingga warga yang bermukim di sana harus memakamkan anggota keluarganya ke TPU lain dan lokasinya kadang jauh dari perumahan tersebut.

“Pengembang yang siap menyediakan TPU sedikit sekali jumlahnya, banyak yang dilimpahkan ke TPU umum. Kadang-kadang di daerah lain tak ada TPU, harus memutar jauh, nantinya diwajibkan 2 persen total lahan,” kata Edo, kemarin.

Edo menjelaskan, nantinya jika perda ini rampung dan disahkan, pengembang harus menyediakan lahan itu. Pemerintah dan DPRD juga telah menyiapkan sanksi bagi pengembang yang tidak mau menyediakan lahan untuk TPU. Peraturan itu akan berlaku bagi pengembang yang baru atau lama.

Saat ini, lanjut Ed0, baru 20 persen pengembang yang menyerahkan fasos fasum ke Pemkot. Padahal, setiap pengembang harus menyerahkan 40 persen kepada Pemkot sebagai fasos fasum.
“40 Persen itu terdiri dari jalan 22 persen, fasos fasum ibadah 8 persen, dan sisanya untuk ruang terbuka hijau,” tandasnya.
sumber http://depoklik.com/tahun-depan-setiap-perumahan-wajib-punya-tpu/

warga Kepulauan seribu Kesulitan cari tanah makam

TEMPO.CO, Jakarta - Warga Pulau Kelapa, Kepulauan Seribu mengalami kesulitan mencari lahan pemakaman. Alasannya lahan di bagian barat pulau yang sebelumnya dipakai untuk makam sudah tidak bisa lagi digunakan. Ahli waris lahan tersebut sudah melarang warga menggunakan lahan untuk Tempat Pemakaman Umum.

"Bila masalah ini tidak terselesaikan, nanti warga Pulau Kelapa yang meninggal dibuang ke laut bukannya dikubur," kata Aspaludin, salah satu warga pulau Kelapa, Kamis 14 Juli 2011.

Ketua Lembaga Musyawarah Kelurahan Pulau Kelapa Sarifudin menambahkan sejak 2007 sudah ada upaya untuk membebaskan lahan tersebut. Tetapi Dinas Pertamanan dan Pemakaman dan ahli waris tidak sepakat mengenai harga lahan. Ahli waris meminta ganti rugi dua kali dari Nilai Jual Objek Pajak lahan di Pulau Kelapa yang hanya kisaran Rp 80-100 ribu permeter persegi.

"Sebenarnya, pihak kecamatan dan kelurahan telah bersedia menjadi jaminan agar dilakukan pembebasan, namun tetap saja belum ada penyelesaiannya. Sejak lama lahan itu digunakan untuk pemakaman," Aspaludin menambahkan.

Ismail, lurah Pulau Kelapa, membenarkan masalah kesulitan lahan makam. Pihak kecamatan dan kelurahan masih berupaya mencari penyelesainnya. "Surat warga terkait dengan pembebasan lahan tersebut juga sudah sampaikan ke pihak terkait," katanya.

ARYANI KRISTANTI

Investasi Pemakaman saat yang tepat

Umumnya orang menginvestasikan  di berbagai sektor mulai emas,deposito,saham dan lain sebagainya .namaun tidak salahnya saat ini anda bisa berinvestasi di Lahan Pemakaman .bersambung

siap menyediakan lahan pemakaman wilayah Jabodetabek

Pree Need ( Membeli makam pada saat masih hidup)
maupun At Need ( Membeli makam pada saat kedukaan/meninggal  )
 

Layanan pemesanan pemakaman 24 jam

0812 18 546 563

52 pemakaman akan di gusur demi jalan TOL

KEMBANGAN (Po Kota) – Sebanyak 52 dari 152 makam yang terkena proyek Jakarta Outer Ring Road West-2 (JORR W-2) di RW.01 Kelurahan Meruya Utara, Kecamatan Kembangan,Jakarta Barat, mulai dipindahkan ke lokasi tidak jauh dari lokasi semula.
”Ada juga ahli waris kerangka jenazah yang memindahkannya ke daerah, seperti Bogor dan Tangerang,”kata Ketua Panitia Pengadaan Tanah (P2T) Jakarta Barat, H.Rustam effendy,ketika dihubungi Senin (14/1)

Menurutnya pemindahan makam masih di sekitar RW.01 Kelurahan Meruya Utara, sesuai keinginan ahli waris karena Taman Pemakaman Umum (TPU) di sekitar Kecamatan Kembangan sudah penuh seperti di Joglo, di Rawa Kopi, di Kedoya Selatan.”Ini berkat kesepahaman para ahli waris dan P2T serta Bina Marga, dapat menyiapkan lahan seluas 600M2 di sekitar lokasi itu.”jelasnya.

Bina Marga/Kementerian PU juga berjanji menata makam itu dengan penghijauan, sekeliling makam tidak dikeramik,tapi setiap makam dibuat mesan (nama almarhum atau almarhumah) dan dilengkapi lampu penerangan umum.”Pemkot Jakarta Barat berupaya sebaik mungkin sebagai penghargaan kepada orang yang sudah meninggal dunia.”katanya..

Sedang untuk pemindahan makam ke luar kota atau ke daerah asalnya, disiapkan kendaraan berupa ambulans dan kendaraan lain untuk pengantar bagi keluarga ahli wars yang akan mengantar.”Dengan kepindahan makam ini proyek JORR W-2 sepanjang 3,4 KM di Jakarta Barat,cepat terselesaikan setidaknya pertengahn tahun 2013.

Proyek JORR W-2 yang menghubungkan antara JORR -W1 menghubungkan Petukangan Utara-Petukangan Selatan-Ulujami, sepanjang 3 KM meliputi tiga kelurahan Di Meruya Utara dari 119 bidang tersisa 3 bidang, di Meruya Selatan 142 bidang selesai,dan di Joglo 62 bidang tinggal 3 bidang. (herman)

sumber :
http://www.poskotanews.com/2013/01/15/52-makam-digusur-demi-proyek-tol/

alasan orang kaya membeli pemakaman di San Diego Hills

Jakarta - Pemakaman mewah San Diego Hills milik Grup Lippo di Karawang menjadi magnet bagi masyarakat kelas atas. Makin banyak orang kaya membeli lahan 'peristirahatan terakhir' di San Diego Hills untuk mempersiapkan hari tuanya.

Principal Ray White Pondok Indah Arteri, James Wisan menerangkan, sudah ada tujuh keluarga yang memesan makam mewah kepadanya. Pembelian makam mewah masyarakat kelas atas bertujuan agar mereka tidak pusing jika harus membeli makam konvensional, seperti iuran tahunan atau biaya-biaya lain.

"San Diego makin lama makin bagus. Karena sekali membeli sudah. Biaya-biaya lain seperti pemeliharaan, sudah termasuk itu," kata James saat berbincang dengan detikFinance, Kamis (19/7/2012).

"Kita sudah jual ke tujuh keluarga. Besarannya macam-macam. Bisa terdiri dari beberapa makam," tambahnya.

James menerangkan, profil pembeli makam San Diego bukan hanya orang tua yang menyiapkan 'peristirahatan terakhir'. Tapi juga anak muda yang memiliki rencana menyiapkan makam untuk keluarga besar.

"Ada yang beli untuk orang tua yang sakit-sakitan. Jadi dia beli sekalian banyak untuk beberapa. Atau saat anggota keluarga lain beli, ada yang ikutan," tegasnya.

Kawasan San Diego Hills kini memiliki luas 500 hektar. Konsep San Diego Hills adalah menyediakan kawasan pemakaman yang tidak menyeramkan bagi pengunjung. Hal ini setidaknya sejalan dengan slogan mereka Memorial Park and Funeral Homes.

Kawasan San Diego Hills dianggap sebagai tempat memorial park paling indah di Indonesia. Memorial park ini dilengkapi fasilitas restoran, kapel, masjid, kolam renang, tempat bermain anak, danau, dan lainnya. Bahkan lokasi pemakaman ini menyediakan lokasi meeting, outbound, dan tempat untuk menikah

Pimpinan Lippo Group James Riady bahkan menganggap bisnis pemakaman mewah makin menjanjikan. Alasannya, tren kehidupan masyarakat Indonesia bakal terus meningkat, begitu juga dengan tren kemarin. Ini yang menyebabkan James terus mengembangkan bisnis properti termasuk pemakaman mewah.

"Kematian membawa kesedihan tetapi pemakaman zaman sekarang itu sebagian besar itu tidak mengurangi kesedihan tapi menambah kesedihan dengan tidak adanya fasilitas, dengan tidak nyaman. Jadi diharapkan, yang akan datang itu fasilitas pemakaman itu bukan sekadar fasilitas pemakaman tapi tempat yang memberi hormat bagi orang yang meninggal," ucap James Riady.http://finance.detik.com/read/2012/07/19/123315/1969452/1016/ini-alasan-orang-kaya-rela-bayar-mahal-untuk-makam-san-diego-hills

Pemakam di TPU Tanah Kusir akan Direlokasi

JAKARTA, KOMPAS.com -
Sebanyak 1.776 makam yang berada di Taman Pemakaman Umum (TPU) Tanahkusir, Jakata Selatan akan direlokasi pascalebaran nanti. Relokasi dilakukan terkait proyek normalisasi Kali Pesanggrahan oleh Pemprov DKI Jakarta.
"Setelah diinventarisir makam yang terkena proyek normalisasi Kali Pesanggrahan di sisi utara sebanyak 798 makam, dan sisi selatan ada 978 makam. Jadi jumlahnya sebanyak 1.776 makam," ujar Eddy Supriyatna, Kepala Suku Dinas Pemakaman Jakarta Selatan, Senin (30/7).

Dikatakan Eddy, pihaknya memang belum mengetahui secara pasti kapan relokasi makam dilakukan. Namun yang pasti, proyek akan dimulai setelah lebaran nanti. "Karena yang memastikan relokasi nantinya adalah pihak yang menangani proyek, sebelah selatan PT Pembangunan Jaya dan utara Wika. Kita hanya membantu memfasilitasi," ucapnya.

Dikatakan Eddy, sosialisasi kepada masing-masing keluarga sudah dilakukan. Sosialiasi juga dilakukan dengan melakukannya di media, maupun melalui spanduk-spanduk yang dipasang di area yang akan terkena proyek tersebut. Nantinya, lanjut Eddy, ahli waris tidak akan dikenakan biaya pemindahan. Semua biaya ditanggung oleh pihak kontraktor.

"Untuk pembongkaran makam dan pemindahan selama masih di Jakarta biayanya ditanggung semua. Ahli waris hanya membayar retribusi makam seperti biasa untuk blok AA I Rp 100 ribu, AA II Rp 80 ribu, A I Rp 60 ribu, dan A II Rp 40 ribu. Tapi sampai sekarang sudah ada 91 makam yang sudah dipindahkan sendiri oleh ahliwaris," tambahnya.

Luas lahan di TPU Tanah Kusir yang terkena proyek normalisasi Kali Pesanggrahan sekitar 9.768 meter persegi. "Asumsinya 1 makam plus fasilitas luasnya 5,5 meter persegi. Kalau keluarga mau mengurus langsung diharapkan langsung ke Dinas Pertamanan dan Pemakaman atau Sudin Pemakaman Jaksel jangan melalui calo," saran Eddy.
Editor :
A. Wisnubrata

Sensansi Pemakaman dengan arsitek dunia di San Diego Hills

San Diego Hills

Tangerang selatan Masih Kekurangan Lahan Pemakaman

Kabar6-Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangsel menilai Kota Tangsel tak semestinya menghadapi kesulitan perihal pengadaan area pemakaman umum yang memadai untuk warganya.


Kedisiplinan ratusan pengembang yang beraktivitas di Kota Tangsel dalam mengimplementasikan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 10 Tahun 2010, tentang Fasilitas Sosial (Fasos) dan Fasilitas Umum (Fasilitas Umum) dapat menjadi solusi efektif.

Wakil Ketua Komisi II, Bidang Ekonomi dan Kesra DPRD Kota Tangsel, Sugeng Santoso mengatakan, semestinya permasalahan keterbatasan lahan pemakaman umum tidak dihadapi Kota Tangsel.

Asalkan, kata Sugeng, para pengembang yang mendirikan lahan permukiman di kota ini mematuhi isi Permendagri Nomor 10 Tahun 2010 tentang Fasos dan Fasum.

“Sesuai Undang-undang Nomor 10 Tahun 2007 yang mengacu pada Permendagri, pengembang-pengembang tersebut memiliki kewajiban yang harus dipenuhi,” katanya saat menerima orasi aksi Panggung Rakyat di DPRD Kota Tangsel, Rabu (10/10/2012).

Salah satu kewajibannya ialah, kata Sugeng, penyediaan lahan pemakaman umum dengan luas sedikitnya dua persen dari total area yang dikembangkan. Dengan demikian, dalam satu perumahan tersedia area TPU masing-masing.

“Aturan ini yang nantinya akan kita tetapkan di Perda Pemakaman,”ujarnya politisi Demokrat ini.

Di tengah banyaknya pengembang yang bandel dalam hal penyediaan fasos dan fasum ini, Sugeng menjanjikan DPRD akan lebih intensif memantau, mengawasi, hingga menindak pengembang yang tetap nakal dan menghiraukan peraturan ini.

Jika para pengembang tetap bandel dalam hal ini, termasuk dalam penyediaan lahan pemakaman, DPRD akan merekomendasikan pencabutan izin usaha mereka ke pemerintah. (evan)

Senin, 14 Januari 2013

70 % Lahan Pemakaman di Tangerang Belum Bersertifikat

TEMPO Interaktif, Tangerang:
Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Tangerang memperkirakan sedikitnya 70 persen dari 80 hektar Tempat Pemakaman Umum (TPU) milik pemerintah daerah tanpa dilengkapi sertifikat sehingga rawan beralih tangan diserobot orang atau diperjualbelikan pihak tidak bertanggung jawab.

"Masih sekitar 50 hektar yang belum diurus legalitasnya, tak ada sertifikatnya," ujar Odang Masduki, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Tangerang, Kamis (20/9).

Odang mengatakan tempat pemakaman yang berada di beberapa lokasi itu merupakan lahan fasilitas sosial (fasos) yang diterima pemerintah daerah dari sejumlah pengembang. "Kebanyakan belum tertib pengadministrasiannya lantaran tanpa dilengkapi sertifikat," ujarnya.

Dia menyebutkan, saat ini terdapat puluhan lokasi tempat pemakaman pemerintah daerah yang letaknya berpencaran. Dari jumlah itu, sambung Odang, baru 11 lokasi yang sudah bersertifikat dengan luas keseluruhan 20 hektar.

Stock Lahan Pemakaman di Tangerang Selatan Menipis

Sebanyak tujuh Tempat Pemakaman Umum (TPU) milik Pemerintah Daerah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) disinyalir tidak lagi menyisakan liang untuk jenazah disebabkan luas lahan TPU yang tidak sebanding dengan jumlah warga yang meninggal.

"Untuk satu lubang jenazah saja di tujuh TPU bisa diisi tiga jenazah dalam waktu tiga bulan, ini disebabkan karena kian sempitnya lahan di TPU yang telah digunakan," Kasi Prasarana TPU Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman (DKPP) setempat Sutisna di Tangsel, Banten, Senin (12/7).

Ia menyebutkan, tujuh TPU itu adalah TPU Jelupang Serpong, Jurangmangu Barat dan Timur Pondok Aren, Jombang Ciputat, Serpong, Pondok Benda Pamulang dan TPU Babakan Setu, yang sudah tidak bisa menampung jenazah tambahan.

"Jika dalam waktu tiga bulan dari keluarga yang meninggal itu tidak diperpanjang izin pemakamannya. Kuburan itu akan dibongkar kemudian diisi dengan jenazah baru dari keluarga lain dalam satu lubang kubur," ungkap Sutisna.

Sutisna mengaku, kondisi ini kerap membingungkan keluarga korban yang mencari letak dimana sebelumnya keluarga mereka yang meninggal dikuburkan.

"Terkadang batu nisan dari keluarga sebelumnya diganti dengan batu nisan baru oleh petugas makam. Inilah yang membuat keluarga korban sangat menyayangkan kondisi tersebut, mereka begitu kehilangan keluarganya yang meninggal,"jelas Sutisna.

Terkait dengan persoalan tersebut, DKPP Kota Tangsel mengajukan dana sekitar RP250 juta kepada Pemkot Tangsel untuk membeli lahan baru yang digunakan sebagai TPU.

"Dana itu segera cair dari APBD 2010 Kota Tangsel. Nantinya dana tersebut untuk membeli lahan dan dibangun TPU yang baru yang lebih memadai," tandas Sutisna.

Ia menegaskan dana tersebut juga akan membayar gaji para penjaga TPU yang penghasilannya begitu minim. Adapun, sebagai dana perawatan kebersihan bagi tujuh TPU yang tersebar di tujuh kecamatan.(AT)

Sebagian Besar Lahan Pemakaman Tangerang Tak Bersertifikat oleh

Liputan6.com, Tangerang: Seluas 50 hektare dari 80 hektare lahan Tempat Pemakaman Umum (TPU) milik Kabupaten Tangerang belum mempunyai sertifikat sehingga belum jelas kepemilikannya.

"Sebagian lahan TPU milik Kabupaten Tangerang masih dalam tahap sertifikasi agar mendapatkan kejelasan status," kata Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kabupaten Tangerang, Odang Masduki, di Tangerang, Jumat (21/9), kepada Antara.

Dengan masih banyaknya yang belum bersertifikat, dikhawatirkan lahan-lahan itu diperjualbelikan pihak-pihak tak bertanggung jawab.

Menurut Masduki, saat ini Pemkab Tangerang memiliki sekitar 80 hektare lahan yang dijadikan TPU dan tersebar di seluruh kecamatan.

TPU-TPU tersebut merupakan lahan yang diterima Pemkab Tangerang dari beberapa pengembang lahan perumahan yang dijadikan fasilitas sosial bagi masyarakat umum di Kabupaten Tangerang. Kewenangan proses sertifikasi fasilitas sosial itu ada pada Bagian Aset Sekretariat Daerah Kabupaten Tangerang.

Selain itu, kondisi lahan makam milik pemerintah tersebut banyak yang masih terisolasi, seperti sebagian jalan menuju lahan TPU belum dilengkapi jembatan atau penyeberangan sungai. Bahkan, ada TPU yang belum memiliki jalan yang layak.(YUS)

Makam Kena Gusur, Petugas TPU Tanah Kusir Minta Rp5 Juta


Makam Kena Gusur, Petugas TPU Tanah Kusir Minta Rp5 Juta

Makam di TPU Tanah Kusir yang terancam digusur (Foto: Fitra/Okezone)
Makam di TPU Tanah Kusir yang terancam digusur (Foto: Fitra/Okezone)
JAKARTA - Ratusan makam di TPU Tanah Kusir akan dipindahkan lantaran masuk dalam area proyek perluasan Kali Pesanggrahan. Sebagian besar makam yang akan dibongkar berada di kawasan pekuburan selatan dan utara.

Di pekuburan selatan, area yang terkena proyek yaitu, petak ular, petak penghijauan, dan petak reformasi, sementara di utara ada petak khusus serta petak Budha.

Berdasarkan penelusuran Okezone, makam Elang Mulya Lesmana di petak reformasi selamat dari rencana pembongkaran. Namun sekira enam meter dari kuburan pahlawan reformasi korban tragedi Trisakti pada 1998 itu, terkena tanda kuning alias masuk area pembongkaran.

Menurut salah satu petugas pemakaman, Ibrahim, belum diketahui kapan pembongkaran itu akan dilakukan karena itu merupakan proyek Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta.

Kabar yang beredar, makam-makam itu akan direlokasi ke TPU lain seperti yang ada di kawasan Pasar Rebo. Namun ahli waris yang ingin makam keluarganya tetap berada di TPU Tanah Kusir bisa mengurusnya ke kantor pemakaman setempat.

Sayangnya, untuk mendapatkan tempat baru, ahli waris harus merogoh kocek pribadi. Petugas TPU meminta biaya hingga Rp5 juta, atau tergantung negosiasi.

Meski yang mengurus petugas makam merupakan PNS di TPU Tanah Kusir, dalam kwitansi pembayaran, nama yang dipakai ialah Mitra Kerja TPU Tanah Kusir.

Padahal Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Chatarina Suryowati kerap mengingatkan bahwa harga resmi pemakaman hanya Rp100 ribu, sebagai uang retribusi.

Warga Bekasi Terancam Kekurangan Lahan Pemakaman

BEKASI (Pos Kota) – Warga Bekasi terancam kekurangan lahan untuk pemakaman. Pasalnya, lahan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Perwira yang dikelola Pemkot Bekasi hanya tinggal 0,2 Ha saja yang masih tersisa dari 8,4 Ha yang ada.
Dinas Pertamanan, Pemakaman dan PJU (DPPPJU) Kota Bekasi pun pesimis lahan yang ada bisa mencukupi hingga akhir 2011. Sementara lahan TPU seluas 12 Ha di Pedurenan belum selesai dan baru bisa difungsikan pada 2012.
“Dari lahan yang dimiliki saat ini, kami khawatir TPU Perwira tidak bisa cukup hingga akhir 2011. Untuk itu kami sedang mencari solusi dalam mengantisipasi permasalahan lahan ini. Terlebih, TPU Pedurenan masih belum bisa difungsikan karena masih proyek pengerjaan,” ungkap Kepala Bidang Pemakaman, DPPPJU Sugeng Susanto.

Diungkapkannya, ada dua rencana yang sedang dilakukan penjajakan dalam mengantisipasi keterbatasan lahan TPU Perwira saat ini. Pembebasan lahan disekitar TPU Perwira dan pemanfaatan lahan makam wakaf.

“Terkait perluasan lahan di TPU Perwira, kami sudah mengusulkan kepada pihak Bagian Pertanahan Kota Bekasi untuk membebaskan sekitar 3000 m2 lahan kosong milik pribadi. Dan bagi lahan wakaf, kami sudah melakukan koordinasi kepada seluruh pengelola makam wakaf di beberapa kecamatan. Tahun depan sudah tidak mungkin hanya mengandalkan lahan TPU Perwira. Meski sampai sekarang belum ada kasus jenazah terkatung-katung karena lahan yang habis,” ucapnya.

Melihat kondisi yang ada, Anggota Komisi B DPRD Kota Bekasi Andi Zabidi mengatakan, dengan semakin minimnya lahan TPU Perwira, Pemerintah Kota Bekasi harus memikirkan sebuah langkah solusi, terlebih, proyek pemakaman baru TPU Pedurenan masih dalam tahap pengerjaan.

Bukan itu saja, selain melakukan pembebasan lahan dan melakukan koordinasi dengan makam wakaf, pengelola TPU Perwira yang berada dibawah naungan DPPPJU ini, harus selektif dalam menerima jenazah. Tidak menutup kemungkinan, lanjutnya banyak jenazah yang memakai TPU Perwira akan tetapi bukan warga Kota Bekasi. “Persoalan lahan makam bukanlah hal kecil, hingga harus secepatnya dipastikan sebuah solusi,”tegasnya.

(dieni/sir)

Bekasi Lahan Makam mulai Kritis

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Kota Bekasi krisis lahan makam. Hal ini dikatakan Kepala Bidang Pemakaman Dinas Pertamanan dan Penerangan Jalan Umum, Sudarsono.

"Kita memang kekurangan, namun jumlah persisnya kurang tahu. Kekurangan sangat terasa di bagian pemakaman Muslim," ujar Sudarsono.

Hal ini bisa dilihat di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Perwira, Bekasi Utara. Lahan seluas 13,5 hektare area hampir semuanya terisi. Mayoritas berasal dari kalangan Muslim. "Sudah penuh. Tapi untuk kalangan non muslim masih ada," ungkap salah satu petugas makam, Sodikun.

Kekurangan lahan pemakaman menjadi kekhawatiran banyak orang. Di Bekasi, rata-rata sebanyak 40 sampai 60 orang meninggal setiap bulannya. Lebih dari 50 persen dari kalangan Muslim.

Menanggapi hal ini, Sudarsono mengatakan, pihaknya telah membuka tiga lahan pemakaman baru. "Kita buka di Pedurenan 12 hektar, Jati Sari 10 hektar, dan sumur batu 30 hektar," ujarnya.

Sebagai salah satu langkah antisipasinya, Pemkot Bekasi akan segera menjadikan lahan seluas 12 hektare di Pedurenan, Duren Jaya, Kecamatan Mustika Jaya, Kota Bekasi, sebagai TPU yang akan menggantikan TPU Perwira yang kini sudah hampir penuh. "Kita akan memfungsikan TPU Pedurenan. Namun, rencana ini baru akan terealisasi tahun depan setelah dilakukan pematangan lahan di lokasi tersebut," kata Kepala Bidang Pemakaman, Dinas Pertamanan, Pemakaman, Perizinan dan Penerangan Jalan Umum Kota Bekasi, Sugeng Susanto, Jumat (24/9).

Dikatakan Sugeng, lahan tersebut adalah lahan milik Pemkot Bekasi yang sudah bersertifikat dan kini menjadi tanah kosong dengan kontur bertingkat. Bahkan di lokasi itu juga telah dilengkapi dengan mushalla dan kantor makam. Tahun 2010, Pemkot Bekasi baru bisa melakukan pematangan sekitar dua persen dari luas areal makam dengan sistem "cut and field". "Untuk menghemat biaya pemadatan nantinya tanah makam akan dibuat bertingkat sesuai dengan kontur tanah yang sudah ada," lanjut Sugeng.

Selain proses pematangan yang belum sempurna, jalan menuju areal pemakaman sekitar dua km juga masih berupa tanah sehingga perlu diaspal agar memudahkan pembawaan jenazah sampai ke areal pemakaman. "Sekarang di lokasi itu hanya ditanami ubi oleh penduduk setempat. Ada yang minta izin pinjam pakai lahan tersebut, tapi kita tidak memberikan dengan pertimbangan agar tidak terjadi konflik saat lahan dibutuhkan," ujar Sugeng.

Meski lahan yangb ada di TPU Perwira telah menipis, Sugeng memastikan jenazah tanpa identitas masih bisa tertampung di areal makam tersebut. "Memang untuk ke depan sudah tidak mungkin hanya mengandalkan lahan TPU Perwira. Meski sampai sekarang belum ada kasus jenazah terkatung-katung karena lahan yang habis," ungkapnya. (A-155/das)***

merencanakan pemakaman/membeli di awal mengapa penting ?

Merencanakan pemakaman / pengaturan lebih awal ( Pre-Need ) merupakan suatu ide yang baru di Indonesia. Kami mengetahui bahwa “kematian” atau “meninggal dunia” adalah topik yang sangat sensitif, yang sebisa mungkin lebih baik tidak dipikirkan atau tidak dibicarakan, tapi sayangnya, apakah kita suka atau tidak suka, kita pikirkan atau tidak, atau kita mau bicarakan atau tidak, hari itu akan tiba dan tidak ada yang bisa menolak dimana masing-masing dari kita harus menghadapi kenyataan bahwa kita pasti akan kembali ke Sang Pencipta yaitu Tuhan.

Pengalaman paling sulit dan paling traumatis adalah jika seorang istri atau anak-anak dalam melalui semua ini, tanpa adanya persiapan, harus membuat pengaturan rumah duka dan pemakaman untuk seseorang yang mereka cintai yang baru saja meninggalkan mereka.
Seringkali mereka tidak siap, menyadari banyak sekali keputusan yang harus mereka ambil, yang sebenarnya dapat diputuskan sebelumnya oleh yang meninggal itu sendiri. Keputusan-keputusan seperti : Siapa yang harus diberitahu? Rumah Duka mana yang harus digunakan? Peti seperti apa yang akan dipilih? Dimana akan dimakamkan? Berapa biaya yang harus dikeluarkan? Dan sebagainya…
Dengan semakin maraknya berita berita di berbagai media tentang prosesi pemakaman orang orang TOP khususnya di wilayah Jabodetabek maka masyarakat semakin terbuka dalam menghadapi kedukaan. Hal ini di buktikan dari tahun ke tahun penjualan lahan makam sebagai persiapan masa depan semakin banyak di minati.
Saya pribadi adalah sebagai sales dari PT. San Diego Hills Memorial Park yang berlokasi di Karawang Barat. Saya hanya ingin berbagi pengalaman selama kurang lebih 2 tahun dalam menangani kedukaan.  Dimana sekarang saya bisa membedakan reaksi orang dalam menghadapi kedukaan tersebut, saya akan mengelompokannya ke dalam 2 kelompok sebagai berikut :
  1. Reaksi orang dalam menghadapi kedukaan dimana dia sudah punya lahan terlebih dahulu.
  2. Reaksi orang dalam menghadapi kedukaan dimana dia belum mempunyai lahan.
Reaksi seseorang dalam menghadapi kedukaan jika sudah punya lahan kelihatannya itu lebih tenang, ketika kedukaan itu datang dia tinggal menghubungi marketing yang dulu melayaninya atau menghubungi nomor emergency maka semuanya akan di persiapkan segala sesuatunya oleh bagian FSC (Family Service Counselor) dan anda tidak perlu repot pilih pilih lahan lagi. Ada beberapa keuntungan jika Bpk/Ibu memiliki lahan pemakaman terlebih dahulu diantaranya sebagai berikut :
  1. Mendapatkan Kedamaian pikiran, dengan mengetahui bahwa anda sudah membeli lahan makam, sehingga tidak harus melakukannya lagi   pada saat pasangan anda meninggal dunia.
  2. Mendapatkan Kepuasan, dengan mengetahui bahwa  suami dan istri telah mengambil keputusan bersama-sama, sehingga anak-anak tidak perlu mengambil keputusan untuk orang tuanya.
  3. Mendapatkan Biaya yang lebih rendah dan penghematan, Harga lahan makam di masa depan akan lebih mahal. Membeli lebih dahulu untuk digunakan di kemudian hari akan memperoleh potongan harga dan dapat dibayar secara angsuran.
Lain halnya dengan reaksi seseorang dalam menghadapi kedukaan dimana dia belum mempunyai lahan pemakaman, reaksinya macam macam ada yang panic, bingung, tidak bisa konsentrasi dll. Namanya juga kedukaan tidak bisa dipungikiri kita akan larut dalam kesedihan yang mendalam. Saat ini justru banyak permasalahan timbul karena seseorang tidak pernah merencanakan bagaimana dia ingin diperlakukan saat kematian itu tiba.

Contoh permasalahan yang timbul, Di dunia ini banyak para suami yang mempunyai istri lebih dari 1 orang dan juga menghasilkan keturunan dari istri pertama, istri kedua dan seterusnya. Nah di saat suaminya itu meninggal dan tidak pernah merencanakan masalah kedukaan akhirnya permasalahan timbul. Istri pertama menginginkan dia di makamkan di tempat A disini udah modern tidak perlu repot biaya ini itu di kemudian hari, istri kedua menginginkan di kremasi dan abunya di larung ke laut lebih simple, Salah satu anaknya menginginkan di kubur di pemakaman B hongsuinya bagus. Akhirnya Repot kan…. Coba di bicarakan duduk bersama saat almarhum masih hidup sehingga masih bisa ngambil keputusan yang terbaik.

Minggu, 13 Januari 2013

Ide Membangun Makam San Diego Hills

San Diego Hills kini memang sudah menjadi lokasi favorit bagi kalangan atas seperti pejabat, artis, atau pengusaha sebagai tempat peristirahatan terakhir.

Lippo Grup yang merupakan pengelola kawasan ini, melalui CEO-nya James Riady pernah menuturkan alasannya mengembangkan kawasan ratusan hektar itu jadi tempat pemakaman mewah.

James menegaskan visi Lippo menyediakan pemakaman San Diego Hills bagi masyarakat demi memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap lokasi memorial park yang memadai. Secara filosofis bagi James, seorang yang sedang berduka harus diberikan suasana yang tak semakin membuat sedih keluarga yang ditinggalkan.

"Kematian itu membawa kesedihan, tetapi kuburan itu sekarang itu menambah kesedihan tidak mengurangi kesedihan, jadi visinya bagaimana mengurangi kesedihan bagi mereka yang sedang mengalami kesedihan," tutur James beberapa waktu lalu kepada detikFinance.

Setelah memorial park San Diego Hills, di Karawang, Jawa Barat, Lippo Grup berencana memperluas jangkauan bisnis pemakaman mewah mereka ke daerah lainnya. Beberapa kota sedang disiapkan lokasi pemakaman sejenis San Diego Hills.

James Riady mengatakan pihaknya sudah merencanakan lokasi baru di Surabaya Jawa Timur dan Medan Sumatera Utara. Perluasan ini sebagai jawaban untuk memenuhi permintaan tempat pemakaman yang nyaman dan memadai bagi masyarakat.

"Ke daerah, ke kota-kota lainnya rencananya begitu, ke Surabaya dan Medan," kata James

Kawasan San Diego Hills kini memiliki luas 500 hektar, rencananya dilokasi lainnya seperti Surabaya akan disiapkan dengan luas lahan 300 hektar. Sayangnya James belum mau mengungkapkan lokasi persisnya. "Di Surabaya mungkin 300 hektar," imbuhnya.

Konsep San Diego Hills adalah menyediakan kawasan pemakaman yang tidak menyeramkan bagi pengunjung. Hal ini setidaknya sejalan dengan slogan mereka Memorial Park and Funeral Homes.

Kawasan San Diego Hills dianggap sebagai tempat memorial park paling indah di Indonesia. Memorial park ini dilengkapi fasilitas restoran, kapel, masjid, kolam renang, tempat bermain anak, danau dan lainnya. Bahkan lokasi pemakaman ini menyediakan lokasi meeting, outbound dan tempat untuk menikah.

Keuntungan Memilih pemakaman San Diego Hills

Keuntungan Memilih San Diego Hills
Ada banyak keuntungan yang akan anda peroleh bila memilih San Diego Hills sebagai tempat peristirahatan terakhir, antara lain:

Tempat Pemakaman Permanen, Tidak perlu lagi ada kekhawatiran akan gangguan terhadap lahan pemakaman;

Lokasi Strategis, Hanya 45 menit dari Jakarta (cawang) Exit Tol Karawang barat KM 46, jalan tol Jakarta - Cikampek;
Keamanan 24 Jam, 7 hari seminggu, Lokasi pemakaman dijaga penuh sepanjang tahun, dan menjamin area pemakaman terbebas dari penjaja barang dan makanan;
Tidak dikenakan biaya perawatan, Sebuah layanan abadi dari Endowment Care Fund untuk perawatan dan kebersihan lahan pemakaman;
Harga yang sangat terjangkau dan bisa dicicil s/d 50 kali, Harga mulai Rp. 22 juta / Kavling (Single), Tersedia juga paket keluarga dengan diskon s/d 70 %;
Gratis Asuransi, Tersedia Asuransi Jiwa gratis dengan usia maksimum 60 tahun;
Pengalihan kepemilikan, Hak kepemilikan berupa surat kolektif makam yang bisa dipindahtangankan dan diadministrasikan oleh pihak ketiga. Pemilik dapat menjual atau mengalihkan kepemilikan lahan pemakaman kepada orang lain selama lahan belum digunakan dan Harga penjualan diselaraskan dengan harga pasar yang berlaku pada saat transaksi dilakukan;
Jauh dari kesan mencekam bagi anak-anak, Family Center hadir dengan sejumlah fasilitas dan atraksi yang menarik bagi keluarga, khususnya anak-anak.

Pensiunan Bank BRI Kerja Sama dengan San Diego Hills

JAKARTA, KOMPAS.com - Koperasi Guyub Pensiunan BRI bekerja sama dengan San Diego Hills Memorial Park (SDH) Karawang, dalam pengadaan kavling rumah masa depan/lahan makam bagi para pensiunan dan para karyawan aktif, serta keluarga besar BRI, sebagai bagian dari layanan sosial kepada para anggotanya. SDH Karawang adalah perusahaan yang bernaung di bawah PT Lippo Karawaci Tbk.

Melalui kerja sama ini dimungkinkan para pensiunan dan para karyawan aktif dan keluarga besar BRI dapat membeli lahan kavling dengan sistem pre-need (pembelian di muka) baik secara tunai maupun secara angsuran, sehingga tidak memberatkan para peminat baik dari sisi harga maupun cara kepemilikannya.

Minat kepemilikan lahan di SDH terus bertambah seiring dengan kesadaran dan pemahaman para calon peminat akan betapa pentingnya menyediakan lahan makam bagi saudara atau siapapun lebih dini dan jauh hari. Hal ini antara lain karena tuntutan keadaan lingkungan di mana kian sulit dan repotnya mencari lahan makam di seputar kota metropolitan Jakarta.

Menurut Ketua Koperasi Guyub Pensiunan BRI, Suyatno, dalam siaran persnya Senin (6/8/2012), Koperasi Guyub Pensiunan BRI adalah Koperasi Serba Usaha yang telah berbadan hukum yang didirikan oleh para pensiunan BRI sejak tahun 1986. Koperasi ini didirikan dengan tujuan utama untuk memajukan kesejahteraan anggota. Jumlah anggota saat ini sebanyak 1.312 orang yang didominasi oleh para pensiunan BRI.

Selaras dengan tujuan koperasi tersebut, Koperasi Guyub bervisi menjadi koperasi yang mengutamakan kepuasan anggota dan terkemuka diantara koperasi sejenis di Indonesia.
Untuk mewujudkan visi tersebut Koperasi Guyub melaksakan tiga misi yaitu menyediakan berbagai jenis pelayanan yang dapat diakses oleh anggota dengan mudah, cepat dan murah. Kedua, bekerja sama usaha yang saling menguntungkan dengan pihak lain dan ketiga memberikan pelayanan yang memuaskan bagi para stake holders.
Dalam pelaksanaannya, ketiga misi tersebut dilaksakan dengan berorientasi pada kebutuhan anggota dan lebih mengutamakan asas manfaat yang dapat langsung dirasakan/dinikmati anggota dari pada mengejar keuntungan finansial yang sebesar-besarnya.

Pengadaan lahan kavling rumah masa depan/lahan makam bagi para karyawan merupakan salah satu terobosan bisnis serta sebagai bentuk layanan bagi anggota dan keluarga besar Koperasi Pensiunan BRI itu sifatnya sosial dan dalam rangka membantu memberikan alternatif pilihan bagi pensiunan dan para karyawan aktif serta keluarga serta pensiunan dan keluarga besar BRI. Ia berharap dengan menghadirkan layanan ini akan dapat membantu para pensiunan serta karyawan dan keluarganya dalam mempersiapkan diri apabila kelak dipanggil Tuhan.

Sementara itu Suziany Japardy, Marketing Director SDH yakin kerja sama ini memberikan solusi terbaik atas masalah ketersediaan lahan pemakaman yang sudah sangat terbatas khususnya di wilayah Jabodetabek pada saat ini.

San Diego Hills Memorial Park seluas 500 ha berlokasi di Karawang Barat KM 46. Para pengunjung merupakan masyarakat dari berbagai keyakinan agama untuk melihat langsung lokasi, fasilitas dan keindahan suatu taman kenangan. Ada kelompok pengajian yang secara sukarela menyewa bus sendiri sampai pada keluarga yang membawa mobil pribadi bersama keluarga untuk melihat sampai memilih lokasi.

SDH mengatasi masalah-masalah yang terdapat di suatu taman pemakaman pada umumnya. Saat ini di Jakarta saja, tingkat kematian warganya paling sedikit 150 orang per hari. Hal tersebut membuat TPU di Jakarta makin terbatas lahannya.

"SDH memiliki beberapa keuntungan bagi para pembelinya yaitu lahan pemakaman berlaku permanen untuk selamanya tanpa kuatir akan digusur, tanpa biaya perawatan makam bulanan. Hak kepemilikan berupa surat kolektif makam yang bisa dipindah tangankan dan diadministrasikan oleh pihak ketiga, 
PT Share Star Indonesia, biro administrasi efek yang biasa menangani para perusahaan di Bursa Efek Jakarta," demikian siaran pers San Diego Hills Memeorial Park dan Koperasi Guyub Pensiunan BRI.
Editor :
Robert Adhi Ksphttp://megapolitan.kompas.com/read/2012/08/06/18411269/Pensiunan.BRI.Jalin.Kerja.Sama.dengan.San.Diego.Hills

San Diego Hills Kuburan modern di Indonesia

Mendengar kata 'kuburan' atau 'pemakaman' yang terbayang adalah sebuah tempat sepi dan 'angker.'
Tapi kompleks pemakaman super mewah San Diego Hills di Karawang, Jawa Barat, sangat kontras dengan asumsi kebanyakan orang. Jangankan angker, pemakaman yang dihuni jenazah berkelas 'VIP' (Very Important Person) itu malah lebih mirip tempat pelesiran untuk bersantai-santai dan melepas penat.
Betapa tidak? Dilihat dari pintu gerbang sulit menduga San Diego Hills adalah kompleks pemakaman. Pintu gerbangnya dibuat megah dan asri menyerupai kawasan perumahan elit.

Memasuki kawasan seluas 500 hektar itu terlihat hamparan padang rumput yang tertata rapi serta deretan kuburan tanpa batu nisan.
Dari pintu tol Karawang Barat, kompleks pemakaman ini sangat mudah dijangkau. Di dalam pemakaman sejumlah fasilitas disediakan. Manajemen San Diego Hills Memorial Parks and Funeral Homes menyebut ini sebagai konsep baru sebuah taman pemakaman unik dan terpadu.

Dari situs resmi San Diego Hills yang dikutip Tribunnews.com, Minggu (6/5/2012), menyebut kompleks pemakaman ini sebuah tempat yang pantas untuk mengantar dan mengenang kepergian mereka menuju alam keabadian, sekaligus nyaman dikunjungi seluruh keluarga yang ditinggalkan.

San Diego Hills Memorial Parks and Funeral Homes merupakan kawasan pemakaman pertama di dunia yang menawarkan kelengkapan fasilitas dan layanan berkualitas antara lain taman pemakaman eksklusif, danau seluas 8 hektar, kapel, musholla, restoran Italia, jogging track, kolam renang, florist & gift shop, padang rumput asri bagi outdoor activity, hingga gedung serba guna berkapasitas 250 orang.

Tak hanya itu San Diego Hills juga menawarkan paket tempat melangsungkan pernikahan dan berwisata di kawasan pemakaman bukan lagi sesuatu hal yang tidak lazim dilakukan.

Pemakaman San Diego Hills merupakan proyek properti prestisius PT Lippo Karawaci Tbk. Disebutkan proyek ini didesain sejak awal dengan melakukan studi mendalam. Adalah taman pemakaman terkemuka dunia, Forest Lawn Memorial Parks and Mortuaries di California Amerika Serikat, yang kemudian diadaptasi konsep dasarnya bagi pendirian San Diego Hills Memorial Parks and Funeral Homes di areal seluas 500 hektar ini.

Dijelaskan detail layanan dan fasilitas di San Diego Hills dirancang untuk menghormati tata cara penguburan yang sesuai  bagi setiap penganut agama dan tradisi yang majemuk di Indonesia, tanpa mengurangi kedalaman nilai-nilai spiritualnya. Untuk itu area pemakaman  San Diego Hills terbagi menjadi 3 bagian besar yang sarat makna, yakni Universal Garden, Garden of Prosperity and Joy, dan Five Pillars Garden.

San Diego Hills solusi pemakaman di jabodetabek


Biasanya pemakaman yang sering dijumpai bernuansa seram dan menakutkan, namun hal itu tidak ditemukan di San Diego Hills ini. San Diego Hills adalah taman pemakaman sekaligus tempat rekreasi. Selain para pejabat, model gadis sampul 2010, Olivia Dewi juga pernah dimakamkan disini.

San Diego Hills ini dibangun di atas lahan seluas 500 hektar, dan dimiliki oleh Lippo Grup.
Tempat Pemakaman ini punya beberapa area sesuai agama dan tradisi majemuk di Indonesia. Area pemakaman itu sendiri terbagi jadi tiga, yakni Universal Garden, Garden of Prosperity and Joy, dan Five Pillars Garden.

Universal Garden
Area pemakaman yang diperuntukkan bagi yang menganut agama Kristiani.
Garden of Prosperity and Joy
Area pemakaman yang diperuntukkan bagi masyarakat Tionghoa, yang dilengkapi tempat ibadah atau sembahyang.
Five Pillars Garden
Area pemakaman yang diperuntukkan bagi masyarakat Muslim. dimana pada tempat pemakaman ini telah mengadopsi konsep 5 rukun Islam.
Fasilitas Pemakaman San Diego Hills
Selain berfungsi sebagai tempat pemakaman, San Diego Hills ternyata mempunyai beragam fasilitas rekreasi mulai dari restoran, kolam renang, tempat berkemah, hingga trek lari dan bersepeda. Hal ini tentunya membuat San Diego Hills menjadi tempat pemakaman yang sangat berbeda dari tempat lain.

Tak hanya itu, di lokasi pemakaman San Diego Hills ini juga terdapat lanskap yang hijau dan penuh bunga menyatu baik dengan panorama Danau Angeles yang sangat menyejukkan mata.
Untuk saat ini, San Diego Hills merupakan tempat paling bagus untuk peristirahatan terakhir.
Kelebihan Pemakman San Diego Hills
  1. Tempat Pemakaman Permanen
  2. Tidak dikenakan Biaya Perawatan
  3. Kepemilikan yang bisa dialihkan / dijual.
  4. Keamanan 24 jam, 7 hari seminggu.
  5. Pembayaran bisa dicicil sampai 50 kali.
  6. Gratis Asuransi maksimum usia 60 tahun.
  7. Akses mudah ± 1 jam dari wilayah jabodetabek dan bandung.
  8. Pemakaman Semua Golongan Iman dan Kepercayaan di Indonesia
San Diego Hills memorial park merupakan satu satunya tempat pemakaman yang memiliki fasilitas pusat rekreasi keluarga seperti :
  1. Danau seluas 8 hektar yang dilengkapi dengan perahu dayung.
  2. Pusat pelayanan keluarga dan sales office yang nyaman dan bernuansa country club.
  3. La Collina Restaurant yang menyuguhkan makanan dan minuman kelas bintang lima.
  4. Foodmart menyediakan aneka hot snack, bakery, minuman dingin, majalah & tabloid dan lain lain.
  5. Fasilitas berolahraga untuk keluarga seperti kolam renang, tenis meja, billiard, catur, hingga jalur khusus untuk jalan sehat dan bersepeda.
  6. Heavenly Dome dan Forest Chapel yang masing masing dapat berfungsi sebagai ruang serbaguna dengan kapasitas hingga 250 kursi
  7. La Rosa dan Gift Shop untuk berbagai keperluan bunga dan kenang kenangan.
  8. Ruang meeting dan presentasi dengan kapasitas hingga 50 orang.
Berikut lokasi Pemakman di San Diego Hills
Single Burial
Single Burial merupakan sebuah lokasi lahan pemakaman di San Diego Hills yang diperuntukan untuk 1 (satu) orang dengan batu nisan diletakkan di atas tanah. Tidak ada bangunan di atasnya. Peti jenazah menggunakan concreate vault.

Semi Private
Semi Private merupakan sebuah lokasi lahan pemakaman di San Diego Hills yang diperuntukan untuk 2 -6 orang dengan tembok pada bagian belakang dan pembatas kiri kanan berupa tanaman pagar (teh tehan), diatasnya berupa tembok . Batu nisan diletakkan rata tanah atau pada tembok.
Private Estate
Private Estate merupakan sebuah lokasi lahan pemakaman di San Diego Hills yang diperuntukan untuk 4 orang atau lebih dengan pembatas berupa tembok dan dilengkapi dengan meja, bangku dan pot bunga.
Family Estate
Family Estate merupakan sebuah lokasi lahan pemakaman yang dibangun di bawah tanah dalam suatu kawasan khusus.
Island Estate
Island Estate merupakan sebuah lokasi lahan pemakaman di San Diego Hills yang dibangun dibawah tanah dalam suatu kawasan khusus. Dalam kawasan ini dapat berbentuk berupa pulau-pulau dan dapat dibangun dengan design yang sudah mendapat persetujuan terlebih dahulu dari pihak pengelola.
Mausoleum
Mausoleum merupakan sebuah lokasi lahan pemakaman di San Diego Hills yang dibangun untuk  penyimpanan jazad dalam bangunan vertical.
Urn Burial
Urn Burial merupakan sebuah lokasi lahan pemakaman di San Diego Hills yang dibangun untuk penyimpanan abu jenazah yang ditanam atau dikubur dalam tanah
Columbarium
Columbarium merupakan sebuah lokasi lahan pemakaman di San Diego Hills yang dibangun untuk penyimpanan abu jenazah didalam bangunan vertical
Memorialization Wall
Memorialization Wall merupakan sebuah lokasi lahan pemakaman di San Diego Hills yang dibangun untuk mengenang orang yang dikasihi berupa bidang dinding yang bertuliskan nama orang terkasih.
Daftar Harga di pemakaman San Diego Hills
Lahan di Area Kkristen / Katolik
NO
MANSION / CLUSTER
TIPE SINGLE BURIAL
TIPE SEMI PRIVATE
TIPE PRIVATE ESTATE
TIPE PEAK ESTATE
1.
LIGHT
22 jt – 24 jt
87 jt – 170 jt
346 jt – 3,4 M
323 jt – 717 jt
2.
MOONBEAM
22 jt – 23 jt
Sudah Habis
550 jt – 650 jt
-
3.
SOVEREIGNTY
29 jt – 31 jt
-
628 jt
318 jt – 451 jt
4.
ADORATION
23 jt
77 jt – 92 jt
-
-
5.
GENTLENES
19 jt – 20 jt
-
-
-
Rumah Abu/Urn Burial dibandrol dengan harga 22 juta – 39 juta per kotak. memiliki ukuran satu kotak abu 30 cm x 30 cm. dan memiliki letak ketinggian bervariasi dari mulai ketinggian 60 cm hingga 2,4 meter
Lahan di Area Islam / Muslim
NO
MANSION / CLUSTER
TIPE SINGLE BURIAL
TIPE SEMI PRIVATE
TIPE PRIVATE ESTATE
TIPE PEAK ESTATE
1.
AL MAAJID
25 jt – 27 jt
158 jt – 178 jt
-
-
2.
FITRAH
19 jt – 24 jt
-
466 jt
-
3.
ISYA
30 jt
110 jt – 126 jt
-
-
4.
MIDDAY
-
102 jt
404 jt – 539 jt
-
5.
BEFORE DOWN
-
-
858 jt – 865 jt
-
6.
MERCY
-
-
-
475 jt – 1,8 M
Lahan di Area Budhis / Chinese Garden

NO
MANSION / CLUSTER
TIPE SINGLE BURIAL
TIPE SEMI PRIVATE
TIPE PRIVATE ESTATE
TIPE PRIVATE TERRACE
1.
DIAMOND
-
-
527 jt – 659 jt
-
2.
PEARL
-
141 juta
-
-
3.
JADE
37 jt – 40 jt
120 jt – 242 jt
602 jt – 1,2 M
481 jt – 559 jt
Video San Diego Hills Karawang, Jawa Barat

ingin makam gratis?

Lokasi pemakaman ini berada di atas areal seluas kira-kira 700 meter persegi. Di sini baru ada lima makam, yakni beberapa tokoh yang dianggap pahlawan bagi bangsa maupun grup perusahaan San Diego Hill Grup.

Di Makam Pahlawan ini baru ada lima kuburan, yakni pendiri Perguran Pelita Harapan Johanes Oentoro, Tokoh Olahraga Roland (Ronny) Pattinasarany, mantan Pelatih Timnas PSSI Endang Witarsna, dan legenda pebulutangkis Indonesia Indra Gunawan.

Makam Menkes berdekatan dengan pusara Indra Gunawan yang meninggal tahun 7 Juni 2009. Perlakuan terhadap Menteri berbeda kepada almarhum Wakil Menteri ESDM Widjajono Partowidagdo yang meninggal 21 April lalu. Widjajono dimakamkan di atas bukit, beberapa kilo dari Makam Pahlawan, dan tentu saja berbayar.

Edward mengungkapkan jenazah yang dimakamkan di Heroes Plaza ini tidak dikenakan biaya alias gratis. Ini bentuk penghargaan pihak pemakaman kepada orang yang berjasa bagi bangsa dan negara.
"Di sini memang tidak dikenakan biaya. Di sini khusus pahlawan,"
 
Jika kita ingin mendapatkan pemakaman gratis syaratnya masuk kriteria sebagai Pahlawan Nasional menurut San diego Hills, tidak mesti harus sebagai pejabat negara bisa sebagai musisi,olahragawan,atau lainnya .mungkin saatnya kita bisa berbenah untuk menjadi pahlawan 

Jakarta Kurus Lahan Kuburan dan Gemuk lahan Untuk Mall


Kebutuhan akan lahan pemakaman di Jakarta Timur semakin mendesak. Data dari Suku Dinas Pemakaman Jaktim, setiap hari mencatat 42 orang meninggal dunia dan membutuhkan lahan pemakaman. Sementara dari 28 lokasi tempat pemakaman umum (TPU) di Jaktim hanya memiliki luas 178 hektar dengan asumsi setiap makam menggunakan lahan sebesar lima meter persegi. Maka setiap harinya Jakarta Timur membutuhkan lahan sekitar 210 meter per hari, atau sekitar 6,2 hektar per bulan. 

Hal tersebut diungkapkan Kepala Suku Dinas Pemakaman Jakarta Timur, Made Sudiartha, saat ditemui Kompas.com di area penggusuran Satuan Polisi Pamong Praja Jakarta Timur membongkar sekitar 93 rumah liar di areal Tempat Pemakaman Umum Kober, Rawa Bunga permukiman TPU Kober, Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu (14/12/2011)Warga pasrah saat rumah mereka dibongkar. Warga mengaku tidak tahu akan tinggal dimana setelah rumahnya rata dengan tanah. Mereka tidak mendapat ganti rugi atas pembongkaran ini.dikutib kompas. com.





satu orang membutuhkan lahan 1,5 meter kali 2,5 meter, berarti jumlah lahan untuk satu orang sekitar 5,5 meter.kalau penduduk jakarta yang mati saja 500 jiwa dari 10juta jiwa lebih,”lumayan banyakan lahan yang harus sediakan pihak pemda jakarta,dimana persoalan  macet,semberaut lalu lintas ada yang pekerjaan yang lebih penting.  LAHAN KUBURAN.

masa mati harus numpang rumah juga! istilah bekennya 
Menumpuk dalam Satu Liang” penghuni salah satu kuburan yang tidak rela rumahnya ditumpangi oleh penghuni baru yang tidak dikenalnya(humor)!kalau bisa ngomong.

Bukan jakarta saja yang mengalami demikian” hariansumutpos.com“, juga melaporkan hal yang sama.

Areal perkuburan atau makam yang sudah semakin berkurang atau sempit membuat Pemerintah Kota Medan harus bekerja ekstraketat. Setidaknya, Pemko tidak hanya berpikir soal ruang bagi mereka yang masih hidup. Mereka yang telah meninggal tentunya tidak bisa dibiarkan saja.

Kenyataannya, di kawasan Kota Medan lahan untuk pemakaman semakin minim. Ketidaktersediaan lahan pekuburan ini mencuat dalam pertemuan antar Komisi D DPRD Medan dengan Dinas Pertamanan Kota Medan di Kantor Dinas Pertamanan, Jalan Pinang Baris Medam, Rabu (28/9) lalu.
Dikabarkan, realisasi pengadaan lahan pekuburan bagi warga Medan kembali gagal. Kenyataan ini langsung meresahkan masyarakat; haruskah saudara mereka dimakamkan selubang dengan orang lain?

MAKAM: Sejumlah warga melakukan ziarah di makam sanak saudara mereka di Pekuburan Muslimin Jalan Sisingamangaraja, Kelurahan Harjo Sari, Medan, belum  lama ini.



Soal padatnya penghuni pemakaman bukan cerita usang lagi. Di beberapa tempat malah satu liang makam telah diisi oleh beberapa jenazah. Diantaranya, Pekuburan Muslim Jalan Halat yang sudah terlihat penuh.

Amatan Sumut Pos di lokasi yang termasuk dalam Kecamatan Medan Area tersebut terlihat makam dipenuhi ilalang dan makam sudah berhimpitan. Penjaga makam, yang akrab disapa dengan Budi (50), warga Jalan Utama, Medan Area, mengatakan, jumlah makam di tanah wakaf pekuburan muslim yang dijaganya itu sudah puluhan ribu jumlahnya. “Jumlahnya kalau saya tidak salah 12.000 lebih kurang lah,” katanya.

Lebih lanjut, Budi menuturkan, tumpang tindih jenazah memang sudah terjadi di lahan yang dijaganya itu. “Makanya terjadi tumpang tindih karena makam tidak pernah dikunjungi, sudah lama tidak terawat. Selain itu, jasad tulang belulang diambil keluarga untuk dipindah menjadi satu tempat dengan makam saudara mereka yang sudah lama sekitar tahun 50-an,” terangnya.

Saat ditanyai mengenai sudah berapa kali terjadi tumpang tindih dalam satu liang, Pak Budi mengaku, tidak mengetahui pasti sudah berapa kali. “Yang saya ingat, ada satu liang itu sudah 3 kali terjadi tumpang tindih,” ucapnya.
Budi tidak menampik kalau tugasnya semakin berat karena makam yang sempit. Sudut untuk menggali kuburan semakin terbatas. “Yang susahnya lagi, saat mengorek liang yang sudah terbuat dari beton semua. Terpaksa memakan waktu dua hari untuk membongkarnya. Lebih mudah mengorek areal makam yang baru,” tegasnya.

Hal senada juga diucapkan pria penjaga makam Tanah Wakaf Pekuburan Muslim di Jalan Serdang yang enggan namanya disebutkan. Disebutkan pria tersebut, kuburan yang sering dijaganya memang sudah penuh dan sedikit sulit untuk dikorek apabila ada jenazah baru yang hendak dikebumikan. “Kalau tumpang tindih sudah pasti lah dan paling banyak 2 kali tumpang tindih dalam satu liang,” kata pria dengan baju biru tersebut.

Ari (28), salah satu warga Medan mengatakan, pihak Pemko Medan harus mencari solusi mengenai lahan pekuburan yang sudah semakin berkurang. Diterangkannya, kalau bisa jangan terlalu jauh dan mudah dijangkau daerahnya. “Kalau menurut saya, alangkah baiknya jika daerahnya yang dekat-dekat saja agar keluarga yang ingin berziarah tidak terlalu jauh,” tegasnya.
Menurutnya, Pemko Medan juga harus secepatnya mencari tempat agar tidak terjadi tumpang tindih dalam satu liang. “Walau pun mereka sudah meninggal, mereka juga menginginkan tempat yang layak. Tidak manusiawi jika dalam satu liang,” tambahnya.
Indah (32), juga mengatakan hal yang sama. Disebutkannya, orang yang sudah mati pun juga harus diperlakukan yang sama dengan orang yang hidup. “Pemko Medan harus mencarikan solusinya secepat mungkin. Kasihan dong dengan mayat yang meninggal itu karena itu tidak manusiawi jika terjadi tumpang tindih,” ungkapnya.

Terpisah, Amri (54) penjaga areal perkuburan muslim di Jalan Prof HM Yamin tepatnya di dekat Mesjid Perjuangan 45, mengaku saat ini tanah perkuburan di areal tersebut semakin minim. Tanah untuk mengkebumikan jenazah terpaksa dari kuburan yang lama.

“Kuburan di areal ini kan makin padat. Jadi, untuk menyiasatinya, kuburan yang sudah lama dan tidak pernah diziarahi keluarganya, kita gali lagi untuk menguburkan jenazah baru. Tapi itu juga permintaan keluarga sendiri, misalnya, istrinya sudah lama wafat dan dikebumikan disini, jadi, pas anaknya wafat, dia minta supaya kuburan yang lama itu, digali lagi untuk mengubur jenazah  anaknya,” jelasnya.

Ditambahkannya, terkadang hal itu juga menjadi masalah. “Kita kan juga tau, mana kuburan yang sering diziarahi keluarganya. Kalau sudah bertahun-tahun nggak ada yang menziarahi, jadi kita gali lagi. Ternyata, tiba-tiba keluarganya datang dan menanyakan kuburan tersebut. Ini yang sering jadi masalah. Memang pas digali, banyak tulang-belulang, tapi kan kita kubur lagi dengan baik,” katanya.

Amri yang sudah 10 tahun lebih menjadi penjaga kuburan ini berharap, Pemko Medan memikirkan persoalan ini. “Memang hanya soal tanah kuburan, tapi ini menyangkut masyarakat. Kan nggak mungkin jenazah kita buang ke laut hanya karena areal perkuburan sudah habis di Medan ini,” harap pria yang memiliki dua anak ini.

Senada, Sarbaini (78) penjaga kuburan muslim di kawasan Jalan Sutomo Ujung Kelurahan Gaharu Kecamatan Medan Timur, tepatnya didekat Masjid Nurul Huda mengatakan hal yang sama. “Memang areal perkuburan semakin sedikit. Kalau sudah begitu, kuburan yang lama, dibongkar lagi, biarpun sudah disemen. Tapi, itu juga atas permintaan keluarga jenazah. Asal sama-sama muslim, kan nggak ada masalah kuburannya digali lagi, dan jenazah baru dikubur ditempat itu,” katanya.

Sementara itu, Fahmi (40) warga Jalan Perintis Kemerdekaan mengungkapkan kekhawatirannya mengenai tanah perkuburan. “Pembangunan di sana-sini banyak, tapi pihak Pemko kayaknya lupa soal areal perkuburan. Kalau saya sih, nggak mau ya kuburan keluarga saya digali lagi, dan ditimpa dengan jenazah baru. Itukan tempat pemakaman, jadi kalau ziarah, kita bisa tau yang mana kuburan anak, istri atau saudara. Misalnya, areal perkuburan penuh, terpaksa nyari tempat lagi,” bebernya. (jon/mag-11)
 http://metro.kompasiana.com/2011/12/14/jakarta-lagi-kurus-lahan-kuburan-dan-gemuk-lahan-untuk-mall-421383.html

Kuburan di Jakartapun Dikuasai Preman

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat perkotaan Yayat Supriatna menilai, jaring-jaring kekuasaan preman telah menggerogoti hampir seluruh sektor layanan publik, tak terkecuali kawasan pemakaman.

"Bukan hanya kawasan perkantoran dan tempat-tempat umum, pemakaman sekalipun sudah dikuasai para preman. Hasil penelitian saya menunjukkan kuburan-kuburan di Jakarta sudah ada penguasa-penguasanya," terang Yayat Supriatna, saat ditemui di Gallery Cafe, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (3/3/2012).

Ia menjelaskan, orang yang akan dikebumikan harus meminta izin atau membeli lahan kepada mereka. Ia mengakui, pemakaman-pemakaman umum di Jakarta memiliki pengelola atau pemilik lahan. Namun, karena fungsi-fungsi kelembagaan tidak berjalan normal, ada hal-hal yang tak tersentuh orang awam yang akhirnya diserahkan atau dikuasai oleh tangan-tangan di luar pemangku kewenangan formal.

"Memang ada pengelolanya (pemakaman). Tapi, mereka tidak bisa mengatur semuanya. Karena itu, diserahkan ke tangan preman-preman," beber pengajar Universitas Trisakti ini.

Dari sisi ini, Yayat menyatakan telah terjadi malpraktik dalam sistem layanan publik. Pasal, ruang-ruang yang sebenarnya harus dikelola untuk melayani masyarakat telah berkembang menjadi ruang abu-abu yang dikelola secara formal maupun nonformal.

http://megapolitan.kompas.com/read/2012/03/03/19311722/Di.Jakarta.Kuburan.pun.Dikuasai.Preman

Banyak Calo berkeliaran di pemakaman

JAKARTA - Mahalnya biaya pemakaman di Ibu Kota sudah menjadi rahasia umum. Dalam Peraturan Daerah (Perda) DKI Jakarta para pengguna lahan makam hanya perlu membayar biaya retribusi sebesar Rp 20.000 sampai Rp 100.000, namun demikian faktanya masyarakat terpaksa merogoh biaya sampai jutaan rupiah demi untuk mendapatkan lahan untuk memakamkan.
Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakanan DKI Jakarta Catharina Soerjowati mengungkapkan alasan menjamurnya calo di lahan makam. Salah satunya adalah karena jumlah pegawai Dinas Pertamanan dan Pemakaman yang masih sangat terbatas.

Meski setiap taman pemakanan umum (TPU) memiliki seorang kepala yang bertanggung jawab, namun jumlahnya kalah banyak sehingga sulit melakukan monitoring di lapangan.

"Mahal itu karena calo. Harusnya cuma biaya retribusi dari gratis sampai paling mahalnya Rp 100.000," kata Catharina ditemui di Balaikota Jakarta, Rabu (5/12/2012).

Ia mengakui sulitnya mengatasi permasalahan tersebut. Sampai saat ini, upaya yang dilakukan masih sebatas sosialisasi yang nantinya akan sampai ke seluruh warga Jakarta. Baik melalui stiker yang ditempel di tempat strategis, atau penyuluhan langsung ke tengah pemukiman.

"Kelurahan juga harus kasih imbauan kalau pemakaman itu gratis, hanya perlu bayar biaya retribusi saja. Semua pelanggaran akan disanksi, mulai dari teguran ringan, teguran, dan penurunan pangkat," ujarnya.

[006-kompas
 http://theglobejournal.com/sosial/banyak-calo-berkeliaran-di-kuburan-jakarta/index.php

90 % Pemakaman di DKI Jakarta Penuh


Biaya pemakaman di Jakarta sebenarnya gratis. Biaya retribusi sebesar Rp 40 ribu hingga Rp 100 ribu. Biaya dapat membengkak karena adanya calo. 90% TPU di Jakarta telah penuh. Pelaku pencaloan taman makam akan di tindak 
Sumber : http://www.jak-tv.com/index.php?modul=detailnews&catID=25&key=3185

lahan pemakaman di jakarta kritis

Lahan pemakaman di Jakarta kini semakin sempit, seiring makin padatnya penduduk di Jakarta. Kantor Pelayanan Pemakaman atau KPP DKI Jakarta, memanfaatkan sistem pemakaian tumpangan memanfaatkan makam yang tidak membayar retribusi untuk mengatasi kelangkaan lahan pemakaman.
Ketersedian lahan untuk pemakaman di Jakarta sudah semakin kritis. DKI Jakarta dengan luas wilayah sekitar 65 ribu hektar, saat ini hanya memiliki 575 hektar lahan pemakaman yang sudah terpakai hingga 80 %. Setiap bulannya, sekitar 2 hektar lahan pemakaman terpakai karena tingkat kematian mencapai 110 orang per hari.
Kantor Pelayanan Pemakaman DKI Jakarta, kini memberlakukan sistem pemakaman tumpangan. Yaitu memumpangkan makam baru pada makam lama. Biasanya sistem tumpangan ini dilakukan terhadap 2 jenazah yang masih kerabat. Sehingga cara ini baru digunakan sekitar 6 %.
Alternatif lain adalah pemakaman ulang, yakni makam yang sudah tidak diurus ahli warisnya dipakai untuk memakamkan jenazah lain. Selain itu, Kantor Pelayanan Pemakaman DKI Jakarta, juga menambah lahan pemakaman sebanyak 200 hektar yang diperkirakan cukup hingga tahun 2007 mendatang. Namun upaya menambah lahan pemakaman terhalang oleh mahalnya biaya pembebasan tahan. (Budi Pranoto dan Gunadi/Sup)
 http://www.indosiar.com/fokus/kritis-lahan-pemakaman-di-jakarta_26637.html